Jakarta, 13 Agustus 2024 – Suasana tenang di kawasan padat penduduk Manggarai, Jakarta Selatan, berubah mencekam pada dini hari tadi.
Charger Ponsel Diduga Sebabkan Kebakaran di Manggarai
Di saat sebagian besar warga sedang terlelap, kobaran api tiba-tiba melahap puluhan rumah. Kebakaran ini diduga dipicu oleh korsleting listrik yang berasal dari charger ponsel yang dibiarkan terhubung dengan listrik di salah satu rumah warga.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 02.30 WIB ini sangat cepat menyebar, mengingat kondisi rumah yang saling berdempetan. Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda, menyampaikan bahwa 35 unit mobil pemadam kebakaran dengan 123 personel langsung diterjunkan ke lokasi begitu laporan diterima.
“Ketika kami tiba, api sudah melahap beberapa rumah. Kami segera melakukan pemadaman, tapi karena angin cukup kencang, api semakin cepat menjalar ke rumah-rumah lain,” kata Syamsul.
Proses Pemadaman yang Dramatis
Bagi para petugas pemadam kebakaran, malam itu adalah malam yang penuh tantangan. Selain harus berhadapan dengan kobaran api yang besar, mereka juga harus mengatasi kesulitan lain seperti jalanan yang sempit dan banyaknya warga yang panik dan mencoba menyelamatkan barang-barang mereka.
Mata-mata yang memerah karena kurang tidur, ditambah aroma asap yang menyengat, menjadi saksi bisu bagaimana petugas pemadam kebakaran harus bekerja ekstra keras untuk memadamkan api. Tak sedikit dari mereka yang terpaksa harus merangkak di antara reruntuhan bangunan untuk memastikan tidak ada titik api yang tersisa.
“Ini bukan hanya soal memadamkan api, tapi juga tentang menyelamatkan nyawa dan harta benda warga,” ungkap seorang petugas pemadam kebakaran yang tak ingin disebutkan namanya. Hingga pukul 06.57 WIB, proses pendinginan masih terus dilakukan untuk memastikan tidak ada bara api yang tersisa.
Korsleting dari Charger Ponsel
Sejak awal, dugaan kuat kebakaran ini disebabkan oleh korsleting listrik dari charger ponsel. Menurut Sukiman, Ketua RT 02 RW 06, api pertama kali terlihat dari salah satu rumah warganya yang memang seringkali meninggalkan charger ponsel dalam kondisi terhubung dengan listrik.
“Kemungkinan besar terjadi korsleting dari charger ponsel yang tertinggal dalam posisi menyala,” ungkap Sukiman.
Bagi sebagian besar orang, kebiasaan meninggalkan charger ponsel yang masih terhubung dengan listrik mungkin terlihat sepele. Namun, kejadian ini menjadi pengingat betapa bahayanya tindakan tersebut. Dalam sekejap, api yang dipicu oleh korsleting listrik ini mampu meluluhlantakkan puluhan rumah dan memaksa banyak keluarga kehilangan tempat tinggal mereka.
Penanganan Pasca Kebakaran
Polres Metro Jakarta Selatan segera bertindak dengan melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab kebakaran ini. AKP Nurma Dewi, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. “Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa, namun kerugian materi sangat besar. Kami masih melakukan pendalaman dan mencari saksi-saksi lain untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang penyebab kebakaran,” jelas Nurma.
Hingga saat ini, tiga saksi telah diperiksa, namun polisi masih terus mencari informasi lebih lanjut dari warga sekitar. Selain itu, kondisi fisik instalasi listrik di rumah-rumah yang terbakar juga akan diperiksa lebih lanjut untuk memastikan apakah sudah sesuai standar atau tidak.
“Kami akan memeriksa lebih lanjut instalasi listrik di rumah-rumah tersebut, untuk memastikan apakah semuanya sudah sesuai dengan standar keamanan,” tambah Nurma.
Dampak dan Solidaritas Warga
Bagi warga yang terdampak, kejadian ini tentu meninggalkan trauma yang mendalam. Tak hanya kehilangan tempat tinggal, banyak dari mereka yang juga kehilangan barang-barang berharga yang selama ini mereka kumpulkan dengan susah payah. Saat ini, mereka harus mengungsi ke rumah kerabat atau tempat penampungan sementara yang disediakan oleh pemerintah.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami, terutama para petugas pemadam kebakaran yang bekerja tanpa kenal lelah untuk memadamkan api,” ungkap salah seorang warga yang rumahnya turut terbakar.
Bantuan dari berbagai pihak mulai mengalir, baik dari pemerintah daerah maupun organisasi kemanusiaan. Makanan, pakaian, selimut, dan kebutuhan dasar lainnya mulai disalurkan kepada para korban kebakaran. Dalam situasi sulit ini, solidaritas antarwarga menjadi sangat terasa. Banyak warga yang tidak terdampak kebakaran turut membantu tetangga mereka yang kehilangan tempat tinggal.
Pentingnya Kesadaran Akan Bahaya Kebakaran
Kejadian ini kembali mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga keamanan di rumah, terutama terkait penggunaan perangkat listrik. “Jangan pernah anggap sepele hal-hal kecil seperti meninggalkan charger ponsel dalam keadaan menyala. Ini bisa berakibat fatal,” tegas Syamsul Huda.
Pemerintah daerah dan instansi terkait juga diharapkan untuk terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran dan bagaimana cara pencegahannya. Instalasi listrik yang tidak sesuai standar harus segera diperbaiki, dan penggunaan perangkat listrik yang aman harus menjadi prioritas.
Kebakaran di Manggarai ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Semoga dengan kejadian ini, kita semua bisa lebih waspada dan peduli terhadap keselamatan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Mari kita jaga rumah dan lingkungan kita agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Leave a Reply